Peran Koperasi di Pasar Persaingan
Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat
banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat
mempengaruhi harga yang berlaku, barang dan jasa yang dijual di pasar adalah
homogen, terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna, setiap produsen maupun
konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar. Perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima harga” (price taker).
Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan
laba, yaitu pada saat MR = MC.
Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :
1. Adanya penjual dan pembeli
yang sangat banyak.
2. Produk yang dijual
perusahaan adalah sejenis (homogen)
3. Perusahaan bebas untuk masuk
dan keluar
4. Para pembeli dan penjual
memiliki informasi yang sempurna
Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati
keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu
pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna,
harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran
(supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan
sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan
menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka
koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya
dikumpul dan dijual melalui koperasi. Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak
cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing
sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus
mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi
akan dapat diminimumkan berdasarkan skala ekonomi, baik sebagai koperasi
produsen maupun konsumen.
Peran Koperasi di Pasar Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasaYunani: monos, satu +
polein,menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau
sering disebut sebagai "monopolis".
Ciri-ciri
Pasar Monopoli :
1. Perusahaan penjual atau yang
menghasilkan produk hanya satu.
2. Tidak ada produk
substitusinya
3. Konsumen produk yang
monopoli adalah banyak
Dari
sudut cakupan monopoli, ada yang bersifat lokal, regional, dan nasional.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi untuk
menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang, baik dalam cakupan local,
regional maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis di masa yang akan datang,
struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi harapan bagi koperasi. Selain
adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang
dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.
Peran Koperasi di Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di
mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas,
namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen
dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang
yang dihasilkan.
Ciri-ciri Pasar Monopolistik :
1. Penjual atau pengusaha dari
suatu produk adalah banyak, serta jenis produk yang beragam.
2. Ada produk substitusinya.
3. Keluar atau masuk ke
industri relative mudah.
4. Harga produk tidak sama di
semua pasar.
5. Pengusaha dan konsumen
produk tertentu sama-sama bersaing.
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan,
sangat tergantung kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut dengan produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan
lain. Semakin kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar
persaingan sempurna. Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan
keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi
harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh
pengusaha lain.Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak
sangat menentukan perbedaan tersebut.
Peran Koperasi di Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu
jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih
dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan
memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di
mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing
mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
1. Terdapat banyak pembeli di
pasar.
2. Hanya ada beberapa
perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3. Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
4. Produk yang dijual bisa
bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
5. Adanya hambatan bagi pesaing
baru
6. Adanya saling ketergantungan
antar perusahaan (produsen).
7. Advertensi (periklanan)
sangat penting dan intensif.
Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah
sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoly
ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan
sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan
diperoleh dari laba penjualan.
Kekuatan dan Kelamahan Koperasi dalam
Sistem Pasar
Koperasi dapat memanfaatkan kekuatannya yang
berhubungan dengan economic of scale, bargaining position di pasar sebagai
akibat bersatunya para produsen dalam koperasi, kemampuan dalam menghadapi
ketidapastian (uticertaiizly), pamanfaatan inter-likage market dan transaction
cost sebagai akibat self control dan self management.
Economic of scale dapat
diperoleh melalui pembelian bahan/barang. Pembelian barang yang banyak akan
merendahkan biaya rata-rata karena akan memperoleh potongan harga sehingga
harga per unitnya akan semaki murah.
Bargaining position di pasar diperoleh
melalui penjualan produk yang dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya
para produsen dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam
mengatur harga jual. Itu berarti koperasi mempunyai kekuatan dalam penawaran
produknya.
Adanya interlinkage market pada koperasi merupakan
kekuatan lain yang dimiliki institusi koperasi karena pada dasarnya transaksi
antarkoperasi bukan didasarkan pada profit motive, melainkan nonprofit motive.
Keadaan tersebut dapa menurunkan biaya transaksi (cost transaction).
Rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi sebagai
akibat ketidakmampuan koperasi dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.
Jika manajer diharapkan menjadi wurausaha koperasi, kendala yang dihadapi
adalah keebasan untuk bertindak yang terbatas.
Kelemahan prinsip koperasi adalah:
- Prinsip keanggotan yang bersifat terbuka dan sukarela, akan melemahkan struktur permodalan jangka panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu mekayani kepentingan anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan kopeasi
- Prinsip kontrol secara demkratis, menyebabkan anggta yang memiliki modal dalam jumlah banyak akan keluar dari koperasi.
- Prinsip pembagian SHU berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada koperasi
Daftar Pustaka