Peran koperasi, kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar

06.38

Peran Koperasi di Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku, barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen, terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna, setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima harga” (price taker). Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.

Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :
1.      Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.
2.      Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
3.      Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
4.      Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi. Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasarkan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.

Peran Koperasi di Pasar Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasaYunani: monos, satu + polein,menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".

 Ciri-ciri Pasar Monopoli :
1.    Perusahaan penjual atau yang menghasilkan produk hanya satu.
2.    Tidak ada produk substitusinya
3.    Konsumen produk yang monopoli adalah banyak

Dari sudut cakupan monopoli, ada yang bersifat lokal, regional, dan nasional. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang, baik dalam cakupan local, regional maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis di masa yang akan datang, struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi harapan bagi koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.

Peran Koperasi di Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik :
1.      Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak, serta jenis produk yang beragam.
2.      Ada produk substitusinya.
3.      Keluar atau masuk ke industri relative mudah.
4.      Harga produk tidak sama di semua pasar.
5.      Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing.

Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna. Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain.Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.

Peran Koperasi di Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Ciri-ciri pasar Oligopoli:
1.      Terdapat banyak pembeli di pasar.
2.      Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3.      Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
4.      Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
5.      Adanya hambatan bagi pesaing baru
6.      Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
7.      Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.

Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoly ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.

Kekuatan dan Kelamahan Koperasi dalam Sistem Pasar
Koperasi dapat memanfaatkan kekuatannya yang berhubungan dengan economic of scale, bargaining position di pasar sebagai akibat bersatunya para produsen dalam koperasi, kemampuan dalam menghadapi ketidapastian (uticertaiizly), pamanfaatan inter-likage market dan transaction cost sebagai akibat self control dan self management. 
Economic of scale dapat diperoleh melalui pembelian bahan/barang. Pembelian barang yang banyak akan merendahkan biaya rata-rata karena akan memperoleh potongan harga sehingga harga per unitnya akan semaki murah. 
Bargaining position di pasar diperoleh melalui penjualan produk yang dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur harga jual. Itu berarti koperasi mempunyai kekuatan dalam penawaran produknya.
Adanya interlinkage market pada koperasi merupakan kekuatan lain yang dimiliki institusi koperasi karena pada dasarnya transaksi antarkoperasi bukan didasarkan pada profit motive, melainkan nonprofit motive. Keadaan tersebut dapa menurunkan biaya transaksi (cost transaction).
Rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi sebagai akibat ketidakmampuan koperasi dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada. Jika manajer diharapkan menjadi wurausaha koperasi, kendala yang dihadapi adalah keebasan untuk bertindak yang terbatas.

Kelemahan prinsip koperasi adalah:
  1. Prinsip keanggotan yang bersifat terbuka dan sukarela, akan melemahkan struktur permodalan jangka panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu mekayani kepentingan anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan kopeasi
  2.  Prinsip kontrol secara demkratis, menyebabkan anggta yang memiliki modal dalam jumlah banyak akan keluar dari koperasi.
  3. Prinsip pembagian SHU berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada koperasi

Daftar Pustaka

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts